Rabu, 12 September 2012

TOPIK DAN LATAR BELAKANG MASALAH


MATERI DAN TUGAS METOPEN 1

MENENTUKAN TOPIK  DAN MENULIS LATAR BELAKANG MASALAH

Yohannes Suraja

ASMI Santa Maria Yogyakarta

 

 

Kompetensi Dasar :

1.       Mahasiswa memahami pengertian topik.

2.       Mahasiswa dapat menentukan topik rencana (laporan) tugas akhir/laporan

3.       Mahasiswa memahami latar belakang masalah

4.       Mahasiswa dapat menyusun latar belakang masalah penelitian.

A. Kriteria Topik/Masalah Penelitian

Masalah adalah setiap kesulitan yang menggerakkan seseorang untuk memecahkannya. Akan tetapi tidak setiap kesulitan dapat diangkat sebagai masalah penelitian. Masalah yang problematik saja yang layak untuk diteliti. Sedangkan masalah yang sederhana dan sudah jelas pemecahannya tidak perlu dilakukan penelitian. Sebagai gambaran kompleksitas masalah, dapat dibandingkan antara orang sakit masuk angin dan orang sakit pusing terus menerus lebih dari seminggu. Sakit masuk angin dapat digolongkan lebih sederhana maka pengobatan atau pemecahannya dapat dilakukan langsung dengan cara minum “antangin”, “diolesi minyak anti angin” atau “kerokan”. Tetapi pusing yang dialami sudah beberapa lama dan berulang-ulang perlu dilakukan observasi untuk menentukan penyebabnya dan kemudian baru dilakukan tindakan pengobatan.

Setiap penelitian memiliki topic atau pokok masalah tertentu.Tiga kriteria yang perlu dipenuhi untuk mengangkat suatu topik menjadi suatu masalah penelitian yaitu manageable topic, significant topic, dan interesting topic (Suwandi, 1990, 4). Suatu masalah memenuhi kriteria manageable topic apabila :

1.      Masalah atau topik itu dikuasai oleh peneliti. Peneliti memiliki latar belakang pengetahuan atau kecakapan yang cukup untuk memecahkan masalah itu.

2.      Untuk memecahkan masalah itu ada waktu dan biaya yang cukup.

3.      Ada konsultan untuk memecahkan masalah itu.

4.      Ada pihak yang dapat diajak bekerjasama untuk meneliti masalah itu.

 

Suatu masalah memenuhi kriteria significant topic apabila :

1.      Hasil dari pemecahan masalah itu akan memberikan sumbangan yang cukup berharga baik bagi ilmu pengetahuan yang sudah ada maupun bagi praktik di lapangan.

2.      Masalah yang akan diteliti tidak merupakan duplikasi dari penelitian sebelumnya.

3.      Ada ketidakpuasan terhadap pemecahan masalah yang terdahulu sehingga perlu diadakan penelitian ulang.

4.      Masalah tersebut memiliki “academic interest” yang cukup besar atau mempunyai kegunaan praktis yang sangat mendesak.

Suatu masalah memenuhi kriteria interesting topic apabila :

1.      Masalah atau topik itu membangkitkan minat peneliti dan pembaca.

2.      Ada hadiah tersembunyi di balik penelitian itu.

3.      Minat atas masalah atau topik itu muncul karena kepentingan dan relevansi akademik, bukan karena sikap yang bias.

 Keraf (1984, 112) mengingatkan agar setiap penulis/peneliti harus betul-betul yakin bahwa topik yang dipilihnya harus cukup sempit dan terbatas atau sangat khusus untuk digarap, sehingga uraian tidak akan menjadi kabur. Pembatasan topik sekurang-kurangnya akan membantu penulis dalam beberapa hal :

1.      Memungkinkan penulis untuk menulis dengan penuh keyakinan dan kepercayaan, karena pokok itu benar-benar diketahuinya.

2.      Memungkinkan penulis untuk mengadakan penelitian yang lebih intensif mengenai masalahnya.


B.      Proses dan Cara Penentuan Topik

Topik penelitian sosial mengandung unsur fokus dan lokus. Fokus berkenaan dengan satu pokok masalah atau pokok perhatian di antara beberapa atau banyak masalah yang berkaitan dengan bidang/disiplin ilmu tertentu. Lokus berkenaan dengan tempat terjadinya masalah atau tempat dilaksanakan penelitian atas suatu masalah.  Keraf (1984, 113) menuturkan tentang proses dan cara membatasi sebuah topik sebagai berikut :

  1. Tetapkan topik yang ingin digarap dalam suatu kedudukan sentral.
  2. Ajukanlah pertanyaan apakah topik yang berada dalam kedudukan sentral itu masih dapat diperinci lebih lanjut? Bila dapat, tempatkanlah perinciannya itu di sekitar lingkaran topik pertama tadi.
  3. Tetapkanlah yang mana dari perincian tadi yang akan dipilih.
  4. Ajukanlah pertanyaan apakah sektor tadi masih perlu diperinci lebih lanjut.  Demikian dilakukan berulang-ulang sampai diperoleh sebuah topik yang sangat khusus yang akan digarap lebih lanjut.

 

Contoh : Topik yang dipilih : “Keefektifan Kearsipan di Bagian Personalia Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”. Proses penentuan topik ini  dapat dilihat pada gambar bagan berikut.

 

Gambar 4

Contoh Proses Pemilihan Topik

“Keefektifan Kearsipan di Bagian Personalia

Rumah Sakit Panti Rapih Yogyakarta”.

 

FOKUS BIDANG/DISIPLIN ILMU
LOKUS/TEMPAT PENELITIAN
Masalah Kearsipan
Organisasi/Perusahaan
Pegawai Kearsipan
Fasilitas Kearsipan
Kegiatan Kearsipan
Tujuan Kearsipan
 
Keefektifan Kearsipan
Sosial
Profit
Pemerintah
DPR
Rumah Sakit (RS)
Hotel,
Bank,
PT.
Dsb.
Departemen, Pemda Tk. I
Pemda Tk II dll.
Komisi
Sekretariat
RS. Panti Rapih
Bagian Personalia

 

Gambar 5

Contoh 2 Proses Penentuan Topik

 “Sistem Informasi Berbasis Komputer di FISIPOL UGM”.

 

FOKUS BIDANG/DISIPLIN ILMU
LOKUS/TEMPAT PENELITIAN
Masalah Komunikasi
Organisasi/Perusahaan
Proses Komunikasi
Media Komunikasi
 
Sistem Informasi Berbasis Komputer
Tujuan Komunikasi
 
 
Sosial
Profit
Pemerintah
DPR
Sekolah
Perguruan Tinggi
 
UGM
Fisipol
 
Hotel,
Bank,
PT.
Dsb.
Departemen, Pemda Tk. I
Pemda Tk II dll.
Komisi
Sekretariat

 

B. Latar Belakang Masalah Penelitian

Pada intinya latar belakang masalah berisi deskripsi (uraian) tentang (1) masalah, dan (2) latar belakang, yaitu faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya masalah, dan penjelasannya mengapa dan bagaimana (why, how) factor-faktor tersebut terkait/berpengaruh.

Setiap karya penelitian memiliki topik atau pokok masalah tertentu. Oleh karena itu di dalam latar belakang masalah dideskripsikan (diuraikan) data, fakta ataupun informasi yang mengandung dan menunjukkan masalah, atau diuraikan sejarah dan peristiwa-peristiwa yang sedang terjadi pada suatu obyek penelitian, yang menampakkan ada penyimpangan-penyimpangan dari standard (aturan, target, harapan, keinginan). Sesuatu hal, keadaan, perilaku, atau kejadian yang menyimpang dari standar adalah masalah.

Di samping itu juga diuraikan dan dijelaskan latar belakang terjadinya masalah, yaitu faktor-faktor yang terkait dengan (menyebabkan, menjadi sumber terjadinya) masalah. Semua faktor yang terkait disebutkan, diuraikan, dan dijelaskan bagaimana dan mengapa faktor itu terkait dengan (pokok) masalah. Penguraian factor-faktor disusun berurutan berdasarkan kekuatan hubungan atau pengaruh, dari yang dianggap paling kuat hubungan/pengaruhnya sampai dengan yang dipandang kurang kuat hubungan/pengaruhnya.

Dalam Subbab “latar belakang masalah” ini juga  perlu diuraikan alasan pentingnya topic/masalah itu ditulis atau diteliti. Alasan praktis pentingnya suatu topik dapat dilihat dalam kaitannya dengan kebijakan, tujuan, pelaksanaan kegiatan, kondisi yang diinginkan, dibutuhkan, atau diharapkan perusahaan atau masyarakat. Dalam kaitannya dengan kepentingan akademik, suatu topik dipilih dengan alasan untuk pengembangan ilmu pengetahuan tertentu.

Berikut diuraikan lebih lanjut tentang criteria topic atau masalah penelitian,  proses dan cara menentukan topic penelitian yang diharapkan dapat menuntun dengan tepat dalam merumuskan latar belakang masalah dan judul penelitian.

Pertanyaan Evaluasi

1.      Apa yang dimaksud dengan topik?
2.      Bagaimana dua unsur yang perlu dipertimbangkan bilamana menentukan topik tulisan ilmiah?
3.      Sebutkan dan uraikan kriteria-kriteria penentuan topi
4.      Berilah beberapa contoh topik tulisan ilmiah
5.      Sebutkan tiga hal pokok yang perlu ditulis di dalam latar belakang masalah.
6.      Berilah contoh tulisan mengenai latar belakang masalah.